MADU & GANGGUAN PENCERNAAN
Gangguan Pencernaan, Penyebab & PencegahanyaGangguan pencernaan sering dicontohkan dengan perasaan kenyang, kembung, mual, mulas, perih atau perut yang tidak nyaman. Penyebabnya, mulai dari makanan biasa sampai gangguan yang serius,seperti: Makanan(Susu, alkohol, teh, dan kopi),Obat-obatan (aspirin, NSAID, antibiotik, digoksin, teofilin, kortikosteroid, besi sulfat, kontrasepsi oral, antidepresan trisiklik, dll), Gangguan pada Pankreas & Kantong Empedu, Parasit Usus, Gangguan Sistemik (diabetes, tiroid),Kanker Saluran Pencernaan, Gangguan Organ Reproduksi Perempuan ( kram menstruasi, kehamilan, dan penyakit radang panggul)
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara memperhatikan diet dan mengelola stress. Antara lain seperti: Berhenti merokok, menghindari alkohol, kopi, makanan pedas atau sarat lemak, tidak minum obat waktu perut kosong & menjaga berat badan dalam batas normal.
Bagaimana Madu Murni Membantu Pencernaan?
Menurut University of Pittsburgh Medical Center, madu adalah sumber enzim invertase, diastase, katalase dan inulase, yang semuanya merupakan alat bantu untuk pencernaan. Selain itu, karena kandungan kalium pada madu yang signifikan, madu membantu menyeimbangkan akumulasi asam dalam tubuh. Karenanya madu murni disebut sebagai pencahar alami yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai masalah perut seperti sembelit, diare & membantu menyembuhkan sakit maag.
Dalam bukunya “ Honey, The Gourmet Medicine “ th 2002, Traynor menyatakan ada 4 hal yang membuat madu sangat efektif dalam membunuh bakteri.
- Pertama, madu itu hyper osmolar – kandungan airnya rendah. Ketika terjadi kontak dengan bakteri, madu menyerap air pada sel bakteri tersebut, sehingga bakteri mati.
- Kedua, madu pH-nya rendah, antara 3,5 – 4,2. Sangat asam, lebih asam dari berbagai makanan. Keasaman yang tinggi menyebabkan bakteri tidak bisa berkembang biak. Bakteri hanya berkembang biak pada pH 7,2 – 7,4.
- Ketiga, madu mengandung Hydrogen Peroxida. Sejak puluhan tahun yang lalu Hydrogen Peroxida digunakan sebagai Disinfectant. Namun, dalam jumlah yang banyak, Hydrogen Peroxida bersifat sebagai racun terhadap tubuh manusia. Uniknya, madu mempunyai mekanisme yang ideal dalam memproduksi Hydrogen Peroxida, sehingga jumlahnya terkontrol.
- Keempat, madu mengandung zat lain yang berasal dari nectar, yaitu yang disebut Methylglyoxal (MGO). Zat ini diyakini mempunyai aktivitas antibiotic yang kuat. Masing-masing jenis madu berbeda kandungan MGO-nya. Yang sangat tinggi kandungan MGO-nya adalah madu Manuka, 1000 x dari MGO madu lainya. Namun MGO yang sangat tinggi juga bersifat toxic terhadap tubuh, karena itu penggunaan madu ber MGO tinggi perlu di batasi.
Dalam buku tersebut Traynor menyampaikan : “ Menit demi menit Hydrogen Peroxida dikeluarkan secara bertahap oleh madu, langsung hanya ke tempat yang dibutuhkan. Adakah manusia yang bisa membuat produk yang lebih sempurna dari ini ? Sekiranya perusahaan obat memberikan kepada R & D-nya dana milyar-an dolar, serta waktu & sumber daya yang tak terbatas, masih disangsikan apakah mereka bisa membuat sesuatu yang setara dengan apa yang telah diberikan oleh alam yang ada pada madu. Ini cukup untuk membuat ilmuwan yang skeptis sekalipun untuk mempercayai adanya Zat Yang Lebih Tinggi. Bahwa Tuhan, Yang Maha Bijak, telah memberi manusia produk yang nyaris sempurna untuk mengatasi infeksi & luka. Para dokter di Amerika Serikat hampir tidak ada yang menolak Karunia ini “
No comments:
Post a Comment